Langsung ke konten utama

Melihat kedepan dalam keramaian

Tak ada bintang pun tak ada haru
Tatkala sang kekasih sedang membisu
Ragaku hanya kuat untuk terdiam
Melihat, menatap, terdiam kembali
Mulutku pun bagai terpelintir oleh sindiran
Hati mulai menjadi kaku
Susah untuk dimengerti, apalagi saling berbagi
Instingku pun menggerakan raga ini
Mencari sesuatu yang tidak ada pada akhirnya
Seperti, ku melihat senyuman senyuman palsu
Rasanya agak pedih
Bahkan sakitnya seperti ditusuk tusuk
Atau mungkinkan indra ku yang salah dalam mengartikan
Ku selalu mencari sebuah alasan
Karna yang kupahami selama ini hanyalah kebahagiaan yang sementara
Yang sifatnya jauh dari kekal, fana
Karna perihal hati tak ada yang bisa untuk saling mengerti
Percayalah itu.

Komentar

Another