Sebatang ranting datang mewakili sang pohon, kembangnya ikut menyusul melewatu malam, daun ikut terhembus angin membawa perasaan, semerbak pesonanya membuatku ikut tersenyum, semburat cahayanya melukiskan keindahan pagi, karena patah hatinya sudah diambang keruntuhan, tersirat walau sedikit yang tergambar diwajahnya, kilauan pelangi ikut melintasi langitku . bulan pun memberi cahayanya untuk berjalan, rasa ingin tahu selalu membuat manusia tak bisa tidur, para pengawas sudah tiada. Riwayat hidup sang pelukis harapan, memohon kepada sang pohon agung. Para penyumbat mulai ikut mencaci, mereka terlalu riuh sampai menghiraukan sang awan, tersenyum puas dengan alis yang mengankat, lalu hinggap dilautan hingga tenggelam. Sebuah kapsul berwana merah dan putih untuk memaksa membuat senyuman, dilahap oleh angin hitam karna datang dengan tak memberi salam. Mencoba meresapi pengaruhnya, berbelit belit memikirkan hal tak biasa, tertawa kemudian.